Ads (728x90)


By Ayah Manjel

Herbalisme
  • Penyakit mata 
    Penyakit ini bisa menyerang kambing pada saat cuaca kurang baik serta adanya penurunan daya tahan tubuh kambing, biasanya mudah sekali terserang penyakit mata.
    Untuk pengobatan sementara dan pertama yang dilakukan dengan daun sirih, garam dan air panas, sedangkan cara pembuatan obatnya cukup mengambil 3 lbr daun sirih,kemudian di tuangkan air panas kedalam gelas yang di campur oleh garam.
    Setelah air garam bercampur daun sirih tersebut agak dingin kita kompreskan ke bagian mata kambing yang terjangkit penyakit tersebut lakukan 1 kali sehari selama 2 hari.
  • Penyakit batuk
    Penyakit ini kadang juga menyerang kambing dan biasanya juga di sertai pilek atau semacam flu, pada penyakit ini kambing biasanya susah bernafas dan sering batuk batuk layaknya manusia, penyakit batuk pada kambing kadang terjadi karena makanan hijauan yang agak basah terkena air hujan yang berlebihan.
    Untuk pengobatan penyakit ini para peternak biasanya menggunakan beras kencur, sedangkan caranya cukup mengambil beberapa potong kencur ditumbuk di campur dengan beras kemudian di kasih air panas, setelah itu minumkan ke kambing yang sakit setelah seduhan beras kencur tersebut dingin.
  • Penyakit Cacingan/Nafsu makan Menurun
    Penyakit cacingan hampir selalu di jumpai oleh setiap kambing karena faktor makanan yang biasanya membawa benih cacing kedalam perut kambing.
    Untuk pengobatan penyakit ini biasanya para pelaku peternak melakukan tindakan preventif setiap 3 bulan dengan memberikan minuman campuran temu hitam dengan gula merah.
    Jika kurang nafsu makan kita juga bisa gunakan temu ireng di campur dengan garam sebagai perangsang nafu makan, untuk kambing yang terserang cacingan cukup parah hingga kurus sekali sebaiknya di berikan makanan daun jimitri untuk beberapa hari.
  • Kurap dan gatal
    Penyakit jenis ini biasanya menyerang pada sebagian kulit kaki, kepala dan sebagian tubuh kambing ettawa, jenis penyakit ini mudah sekali menular pada kambing yang lain.
    Untuk pengobatan dan penangananya pertama sebaiknya pisahkan kambing yang sakit gatal ini dengan kambing yang lain kemudian pengobatanya kita bisa ambil bebara butir lirang, oli bekas di campur dengan minyak goreng dan garam, di tumbuk sampai halus dan dioleskan ke bagian yang gatal dan sakit  lakukan beberapa kali hingga luka kurap mengering.
  • Ambing kambing Bengkak
    Gejala Susu bengkak (ngrangkak) atau tidak keluar air susu disaat menyusui anak kambing kadang sering juga kita jumpai.
    Untuk mengatasi penyakit ini kita bisa gunakan beberapa siung bawang putih dicampur dengan garam, kita tumbuk halus di kasih air hangat lalu buat ngompress bagian yang sakit.
  • Penyakit Tetanus
    Penyakit ini paling sulit untuk bisa di obati namun ada bebarapa cara untuk pencegahan,yauitu dengan cara melakukan prefentif dengan cara memotong plasenta yang basah dan agak panjang dan kemudian mengolesinya dengan kunyit dengan tujuan agar tidak terkena baksil tetanus yang biasanya melalui ujung plasenta ini.
  • Penyakit Diare /Mencret
    Penyakit ini juga kadang menyerang kambing yang biasanya di sebabkan makanan sejenis yang berlebihan atau karena kambing memakan hijauan makanan ternak yang berupa daun yang masih terlalu muda yang berlebihan.
    Untuk mengatasi penyakit mencret pada kambing cukup menggunakan mahkota dewa, jika di daerah anda tersedia buah mahkota dewa itu bisa kita gunakan untuk obat mencret.
    Cara nya adalah dengan mengiris iris beberapa buah mahkota dewa kemudian campukan dengan garam serta air panas.
    Sesaat setelah dingin minumkan pada kambing yang terserang diare atau mencret tersebut.
    Jika di daerah anda susah menemukan buah mahkota dewa anda bisa melakukan terapi makanan kambing dengan mencampur daun jambu biji yang di campur dengan garam secukupnya.

Medicalisme
  • Penyakit mencret
    Penyakit mencret adalah penyakit akut dan menular pada anak kambing.
    Karena mencret, anak kambing akan mengeluarkan kotoran terus-menerus, dan bila tidak tertanggulangi dapat menyebabkan kematian karena anak kambing tersebut kehabisan cairan.
    • Penyebab : Bakteri Escherichia coli.
    • Usia : Cempe sampai usia 3 bulan.
    • Gejala : Kambing tampak lesu, tidak ingin menyusu, suhu tubuh meninggi, mengeluarkan kotoran cair dan berbau busuk.
    • Pencegahan : Menjaga kebersihan kandang, sering mengganti alas kandang, selalu membersihkan ambing susu induk kambing dengan air hangat yang dicampur desinfektan.
    • Pengobatan penyakit : Menggunakan obat-obatan antibiotika sulfa.
      Dianjurkan agar obat diberikan lewat mulut atau dalam air minum.
  • Penyakit radang pusar
    Penyakit ini berkaitan dengan pemotongan pusar cempe setelah dilahirkan dengan alat potong yang tidak steril atau dapat pula setelah pemotongan tali pusar tercemar sehingga menjadi infeksi yang berakibat kematian cempe.
    • Penyebab : Bakteri Streptococcus, Staphyloccus, Actinomyces necrophorus, Escerichia coli.
    • Usia : Cempe usia 2 – 7 hari.
    • Gejala : Terjadinya pembengkakan pada sekitar pusar, panas di bekas potongan tali pusar, sekeliling pusar berwarna merah.
      Apabila pusarnya diraba maka cempe merasa kesakitan.
    • Pencegahan : Pemotongan tali pusar harus menggunakan alat potong yang steril dan bekas luka diolesi Jodium tinctur sebagai pencegah infeksi.
    • Pengobatan penyakit : Dapat menggunakan obat-obatan antibiotika, Sulfa.
      Selain itu tali pusar dikompres dengan larutan rivanol (desinfektan) atau campuran larutan asam acidium dan barium.
  • Penyakit cacar mulut
    Penyakit ini cukup berbahaya karena akan menyebabkan tidak bisa mengisap air susu induknya, sehingga dapat mengakibatkan kematian.
    Pada umumnya penyakit cacar mulut ini menyerang ternggorokan anak kambing.
    • Penyebab : Bakteri Actynomyces necrophorus.
    • Usia : Cempe sampai usia 3 bulan.
    • Gejala : Penyakit ini datang mendadak diikuti demam meninggi, sukar bernafas, lidah terjulur, mulut banyak mengeluarkan cairan dan mulut berbau asam.
    • Pencegahan : Dianjurkan agar mulut cempe sering dikontrol secara berkala, karena luka kecil bila terkontaminasi bakteri Actynomyces necrophorus dapat menjadi penyebab awal terjadinya penyakit ini.
    • Pengobatan : Dilakukan pemberian obat-obatan Sulfa.
      Seperti : Sulfapyridine, Sulfamerozine, Trypyron, atau Pinicillin.
      Bila terjadi di rongga mulut, luka dapat diolesi Jodium tinctur atau larutan permanganant 10 persen.
  • Penyakit titani
    Penyakit titani adalah gangguan pada pertukaran zat dalam tubuh (penyakit metabolisme), sehingga menyebabkan ketidakseimbangan fungsi syaraf.
    • Penyebab : Defisiensi Kalsium (Ca) dan Mangan (Mg).
    • Usia : Cempe usia 3 – 4 bulan.
    • Gejala : Cempe selalu gelisah, timbul kejang-kejang pada beberapa ototnya, bahkan sampai ke seluruh badan.
    • Pencegahan : Kontrol pemberian air susu, makanan penguat dan nutrisinya, khususnya kandungan mineral kalsium dan mangan yang tersedia dalam makanan penguat.
    • Pengobatan : Harus dilakukan tindakan cepat, menempatkan cempe di tempat gelap, suntik dengan larutan Genconos calcicus dan magnesium.
      Dosis sesuai dengan aturan penggunaan atau atas saran ahli kesehatan hewan.
  • Penyakit limpha
    Penyakit radang limpha tergolong penyakit kambing yang berbahaya, karena penularannya cepat dan dapat menular pada manusia.
      Penyebab : Bacillus anthracis.
    • Usia : Semua usia kambing.
    • Gejala-gejala : Suhu tubuh meninggi, dari lubang hidung dan dubur keluar cairan bercampur darah, nadi berjalan cepat, tubuh gemetar, nafsu makan hilang.
      Tanda-tanda selanjutnya yang dapat dilihat secara jelas adalah mencret dengan kotoran campur darah.
    • Pencegahan : Vaksinasi dengan vaksin Spora (Max Sterne) dengan dosis 1 cc, dilakukan setiap selang 6 bulan sekali atau dapat juga dengan serum anti-anthrax dengan dosis 25-50 cc per ekor kambing.
    • Pengobatan : Dapat diusahakan dengan penyuntikan antibiotika pracain penicillin G, dengan dosis 6.000-10.000 F/kg berat tubuh kambing yang tertular.
  • Penyakit mulut dan kuku (PMK)
    Penyakit ini dapat menular dan menyebabkan kematian. Bagian yang diserang adalah mulut dan kuku, dimana mulut melepuh diselaputi lendir sehingga ternak tidak mau mengkonsumsi makanan dan akhirnya mati.
      Penyebab : Virus.
    • Usia : Semua usia kambing.
    • Gejala : Panas badan tinggi, selanjutnya gusi dan permukaan lidah melepuh yang berisi cairan jernih.
    • Pencegahan : Vaksinasi dengan menggunakan vaksin AE setiap selang 6 bulan.
    • Pengobatan : Dapat diusahakan dengan membersihkan bagian yang melepuh pada mulut dengan larutan Alumunium sulfat 5 persen.
      Sedangkan pengobatan penyakit pada kuku dapat dilakukan dengan merendamnya dalam larutan formalin atau larutan Natrium karbonat 4 persen.
  • Penyakit ngorok
    Penyakit ini menyebabkan nafsu makan ternak berkurang, dan menimbulkan bengkak-bengkak pada bagian leher dan dada.
    • Penyebab : Bakteri Pasteurella multocida.
    • Usia : Semua usia kambing.
    • Gejala : Lidah bengkak dan menjulur ke luar, mulut menganga, keluar lendir berbuih, sulit bernafas, sehingga terdengar ngorok.
    • Pencegahan : Melaksanakan vaksinasi dengan vaksin SE (Septichaemia Epizootica) setiap selang 6 bulan.
    • Pengobatan : Dapat menggunakan obat-obatan Antibiotika lewat air minum atau suntikan.
  • Penyakit perut kembung
    Penyakit ini disebabkan oleh gas didalam perut yang tidak dapat keluar sehingga mengganggu proses pencernaan dalam rumen kambing.
    • Penyebab : Pemberian makanan yang tidak teratur atau kambing terlalu lapar sehingga rakus mengkonsumsi makanan kasar, khususnya kacang-kacangan.
      Dapat juga terjadi bila kambing digembalakan dan makan rumput yang masih diselimuti embun.
    • Usia : Semua usia kambing.
    • Gejala : Lambung kambing membesar.
    • Pencegahan : Dapat dilakukan dengan pemberian makanan yang teratur jadwal dan jumlahnya.
      Tidak digembalakan terlalu pagi yaitu pada saat rumput masih diselimuti embun.
    • Pengobatan : Dapat diusahakan dengan memberikan gula yang diseduh dengan asam, selanjutnya kaki kambing bagian depan diangkat ke atas sampai gas keluar atau dapat diberikan minuman bersoda
  • Penyakit parasit cacing
    Penyakit ini menyebabkan hambatan pertambahan berat tubuh karena cacing menyerap sebagian zat makanan yang seharusnya untuk pertambahan berat tubuh, merusak jaringan-jaringan organ vital ternak kambing, menyebabkan nafsu makan menurun.

    Penyebab 1:
    Fasciola gigantica (cacing hati), merupakan cacing yang senang menyerang hati kambing.
    • Usia : Semua usia kambing.
    • Pencegahan : Hindarkanlah pemberian makanan kasar atau hijauan pakan yang terkontaminasi siput dan usahakan agar hijauan pakan sebelum diberikan pada ternak dicuci terlebih dahulu.
    • Pengobatan penyakit : Dapat digunakan Zanil atau valbazen yang diberikan lewat air minum atau lewat suntikan dengan Dovanik

    Penyebab 2 :
    Neoascaris vitulorum (cacing gelang) merupakan cacing yang senang menyerang dan menetap di usus kecil kambing serta menyebar ke dalam jaringan otot, selain memiliki kesanggupan mengikuti peredaran darah.
    • Usia : Semua usia kambing.
    • Pencegahan : Secara berkala 2 bulan sekali diberikan obat cacing, misalnya Piperazin lewat air minum.
    • Pengobatan : Dapat menggunakan Piperazin dengan dosis 220 mg/kg berat tubuh ternak kambing, lewat air minum.

    Penyebab 3 :
    Haemonchus contortus (cacing lambung), merupakan cacing yang berdiam di lambung dan mengisap darah.
    • Usia : Semua usia kambing.
    • Pencegahan : Tidak memberikan hijauan pakan yang masih diselimuti embun; bila akan memberikan makanan dianjurkan dipanaskan lebih dahulu atau diangin-anginkan.
    • Pengobatan : Dapat diberi obat Valbazen lewat air minum.

    Penyebab 4 :
    Thelazia rhodesii (cacing mata), merupakan cacing yang menyerang bagian mata, seperti pada kantong konjungtiva, kamar mata, dan saluran air mata.
    • Usia : Semua usia kambing.
    • Pencegahan : Usahakan lalat jangan sampai berkembang populasinya karena merupakan media yang menularkan cacing ini.
    • Sanitasi yang baik dapat mencegah penularan penyakit ini.
    • Pengobatan : Pengobatan yang paling efektif adalah cacing diambil langsung dari mata dengan menggunakan pinset secara hati-hati.
      Setelah itu, peradangan diobnati dengan obat mata yang mengandung antibiotika.
  • Penyakit kudis
    Penyakit kudis merupakan penyakit menular yang menyerang kulit kambing.
    Akibat dari serangan ini adalah produksi ternak kambing merosot, kulit menjadi jelek dan mengurangi nilai jual ternak kambing.
    • Penyebab : Kutu Psoroptes ovis, Psoroptes cuniculi, dan Chorioptes bovis.
    • Usia : Semua usia kambing.
    • Gejala :Ternak makin lama kondisinya makin memburuk, badan lemah dan kurus, nafsu makan menurun, sering menggaruk atau menggosok-gosokan badannya.
      Kudis terjadi pada muka, telinga, perut, punggung, kaki dan pangkal ekor.
      Bila tidak ditanggulangi, penyakit ini akan meluas ke seluruh tubuh.
    • Pencegahan : Pencegahan dapat dilakukan dengan sanitasi yang baik, sering memandikan kambing dan membersihkan bulunya.
      Jika ternak kambing menunjukkan gejala sakit kudis harus segera dikarantina agar tidak menular pada kambing yang sehat.
    • Pengobatan : Dapat dilakukan antara lain :
      a. Mengoleskan Benzoas bensilikus 10 persen pada luka kudis.
      b. Menyemprot atau merendam kambing dengan Coumaphos 0,05-0,1 persen.
      c. Campuran Creolin dengan Spirtus, ratio 1 : 10; campuran ini digosokkan pada luka kudis.
      Sebelum pengobatan, bulu kambing dicukur terlebih dahulu.
  • Penyakit Dermatitis
    Penyakit ini merupakan penyakit kulit, terutama terhadap daerah kulit bibir kambing dan menular pada kambing lainnya.
    • Penyebab : Virus dari sub group Pox virus.
    • Usia : Semua usia kambing.
    • Gejala : Terjadi peradangan kulit di sekitar mulut, kelopak mata dan alat genital.
      Pada induk kambing yang menyusui dan kambing perah terjadi radang kelenjar susu.
    • Pencegahan : Vaksinasi merupakan cara yang efektif.
      Vaksin dapat dibuat sendiri dengan keropeng kulit kambing penderita yang dibuat tepung halus dan disuspensikan menjadi 1 persen dalam glycerin 50 persen.
      Vaksinasi pada ternak kambing muda dilakukan dengan cara membuat cacaran di sekitar kulit sebelah dalam paha.
      - Sedangkan pada ternak kambing dewasa dapat dilakukan di sekitar leher beberapa minggu sebelum menyusui.
      - Cempe dapat divaksin setelah mencapai usia 1 bulan, selanjutnya diulang pada usia 2-3 bulan.
      Reaksi akan terjadi seminggu setelah vaksinasi dengan masa kekebalan 8 – 28 bulan.
    • Pengobatan : Dilakukan secara lokal pada kulit yang terluka dengan menggunakan salep atau Jodium tinctur.
      Untuk mencegah infeksi sekunder, kambing dapat diobati dengan preparat antibiotika dengan spektrum luas.
  • Penyakit Pneumonia
    Penyakit ini berkaitan dengan sistem tatalaksana yang buruk.
    • Penyebab : Kandang yang lembab, ventilasi kurang mendukung pertukaran udara, polusi di lingkungan kandang, dan banyak angin kencang yang masuk ke dalam kandang.
    • Usia : Semua usia kambing.
    • Gejala : Nafsu makan berkurang, ternak terlihat kurus dan lemah, batuk-batuk dan sulit bernafas, demam dengan suhu tubuh yang meninggi.
    • Pencegahan : Melaksanakan tatalaksana kandang dengan baik, hindarkan kambing terkena angin keras secara langsung dalam kandang.
    • Pengobatan : Dapat diberikan obat-obatan Antibiotika lewat air minum.
  • Penyakit radang kelenjar susu
    Penyakit ini sering terjadi pada kambing perah sehingga air susu yang diperah dari kambing penderita tercemar dan tidak dapat dikonsumsi.
    • Penyebab : Akibat pemerahan yang tidak hati-hati atau sebelum pemerahan kambing tidak dibersihkan ambingnya dengan desinfektan.
    • Usia : Kambing dewasa.
    • Gejala : Ambing kambing bengkak, bila diraba panas, terjadi demam dan suhu tubuh meninggi, nafsu makan berkurang, produksi air susu terhenti atau berkurang.
    • Pencegahan : Menjaga kebersihan sebelum melakukan pemerahan dan menghindarkan perlakuan yang kasar saat melakukan pemerahan.
    • Pengobatan : Bisa diberi obat-obatan Antibiotika lewat air minum..

Posting Komentar

Blogger