JAKARTA, KOMPAS – Petani Indonesia kini tidak perlu membeli mikroorganisme starter pengomposan yang diimpor dari Jepang. Sebab, starter ini mudah diciptakan dengan bahan dasar akar rumput gajah (Pennisetum purpureum).
Demikian dikatakan oleh Nadia Larasati Utami, mahasiswa semester tujuh Institut Pertanian Bogor Jurusan Agribisnis yang menerima anugerah Festival Pemuda Berprestasi 2007 di Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Kamis (15/11).
Penelitian yang dilakukan Nadia bersama keempat rekannya berhasil menemukan Rhizos, yaitu starter kompos berbahan dasar akar rumput gajah.
Penelitian ini mereka lakukan didorong oleh keinginan menghilangkan ketergantungan petani Indonesia terhadap impor mikroorganisme yang berguna untuk mempercepat proses pengomposan.
Untuk menciptakan starternya, Nadia mencacah akar rumput gajah kemudian direndam air hingga bisa bercampur merata.
Untuk membiakkan mikroorganisme, air itu dituangkan ke media tumbuh bakteri berupa dedak halus dan bekatul yang diberi pangan khusus bagi mikroorganisme. Makanan itu berupa penyedap rasa, terasi, dan gula.
“Cairan ini diinkubasi selama tujuh hari dan diaduk setiap dua hari agar pembiakannya merata. Setelah tujuh hari, cairan yang mengental itu dapat berubah langsung menjadi starter untuk pengomposan,” ujar Nadia.
Lebih murah
Produksi Rhizos ini sudah bisa dipasarkan untuk masyarakat dan harganya lebih murah dibandingkan dengan starter impor dari Jepang.
Per satu liter Rhizos, ia menjual seharga Rp 17.000, sedangkan harga grosirnya Rp 10.000.
Harga ini jauh lebih murah dibandingkan dengan starter pengomposan berupa EM4 (Effective Microorganism 4) yang diimpor dari Jepang yang dijual Rp 20.000 per liter.
Biopestisida
Penelitian Nadia tak berhenti di situ, kompos yang starternya menggunakan Rhizos buatannya terbukti di laboratorium mengandung unsur hara (nitrogen, fosfor, dan kalium) lebih banyak ketimbang pupuk kompos yang menggunakan EM4.
Bahkan, dengan tingginya unsur hara yang ada di kompos buatannya, kompos ini menjadi pestisida alami (biopestisida) terhadap tanaman caisim (Brassica campestris) yang rawan terserang penyakit akar gada atau akar bengkak yang disebabkan oleh patogen jamur Plasmodiophora brassicae.
“Unsur hara yang ada dalam kompos yang dikembangkan dengan Rhizos mampu mencegah penyakit melekatnya jamur pada akar caisim sehingga produktivitas panen caisim tidak akan terganggu akibat akar gada,” ujar Nadia.
Seorang pembelajar yang suka mengumpulkan materi tentang hal-hal yang dirasa menarik dan bermanfaat
"Magic of Balance"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar
Blogger Facebook