Ads (728x90)



BERIKUT CARA PEMBUATAN PESTISIDA ORGANIK (EM-5)

Bahan :

  1. Molase / tetes atau gula 100 ml/0.5 ons
  2. EM-4 100 ml
  3. cuka makan / cuka aren 100 ml
  4. alkohol (40%) 100 ml
  5. air cucian beras yang pertama 1000 ml.
Cara membuat :
  1. Kelima bahan dicampur dan dimasukkan ke dalam botol / jirigen yang ada tutupnya. 
  2. Dikocok setiap pagi dan sore hari. 
  3. Buka tutup botol / jirigen untuk membebaskan gas yang terbentuk selama proses fermentasi berlangsung.
  4. Kurang lebih 15 hari pengocokan dihentikan (setelah tidak ada gas yang terbentuk), biarkan lagi selama 7 hari.
Dosis :
Campurkan EM-4 sebanyak 5-10 ml/liter air.
Larutan EM5 sebaiknya disemprotkan pada sore hari menjelang matahari terbenam.

PEMBUATAN EM5

A. Bahan-Bahan :
  1. Air Cucian Beras (Leri) 1 liter (1.000 cc)
  2. EM4 100 cc
  3. Molase/gula pasir 100 cc/0,50 ons (50 gram)
  4. Asam Cuka Makan (Kabar 5%) 100 cc
  5. Alkohol Kadar (30%-40%) 100 cc

B. Alat-Alat :
  1. Jerigen plastik
  2. Gelas Ukur

C. Cara Pembuatan :
  1. Bahan-bahan tersebut di atas diaduk merata di dalam jerigen plastik dan kemudian ditutup rapat.
  2. Setiap pagi dan sore hari dikocok, kemudian tutup dibuka agar keluar gasnya. Pekerjaan ini dilakukan terus menerus selama 15 hari (30 kali kocok), dan jangan sampai lupa ada hari yang tidak dikocok pada waktunya (hal ini untuk memelihara kondisi an-aerobik).
  3. Setelah selesai 15 hari, biarkan selama 5 hari lagi tidak usah dikocok dan dibuka, simpan di tempat yang teduh dan gelap agar proses peragian berlangsung dengan baik. Baru setelah itu dipergunakan. EM5 sudah jadi, tanda tandanya bila produksi gasnya sudah berhenti dan berbau sedap yang khas. Bila baunya tak sedap (bau busuk), tandanya pembuatan EM5 tidak jadi (gagal).
  4. EM5 yang jadi harus disimpan di tempat yang relatif dingin dan gelap serta suhu ruangan relatif stabil, tetapi jangan disimpan di dalam kulkas. EM5 harus sudah digunakan dalam waktu 3 bulan setelah selesai proses pembuatan.
D. Cara Pemakaian/Penggunaan :
  1. Campurkan 10-50 cc EM5 dengan 1 liter air.
  2. Tambahkan 10 cc molase/gula pasir pada waktu akan menyemprot untuk melekatkan pada tanaman.
  3. Kocok/aduk sampai merata,
  4. Kemudian semprotkan pada tanaman waktunya sore menjelang malam hari; karena ulat biasanya makan daun dan lain-lain pada waktu malam hari.
  5. Ulat biasanya tidak menyukai bau semacam ini, karena ulat akan menjadi lapar dan lama-kelamaan akan mati sendiri.
  6. Campuran/larutan ini bisa dipergunakan untuk menyemprot buah (muda) guna mencegah serangan lalat buah.
Catatan :
  1. Di alam serangga dapat dipisahkan menjadi 2 (dua) golongan berdasarkan sifat-sifatnya, yaitu :
    a. Serangga bersifat sebagai hama/parasit.
    b. Serangga pencegah hama/predator.
    Pada serangga pencegah hama(predator) secara alami ia memangsa serangga-serangga hama. Dia bisa demikian karena di dalam tubuhnya ada zat antioksidan. Pada serangga pencegah hama, bila terkena semprotan EM5 justru zat antioksidan ini akan menjadi lebih aktif dan kuat.Namun sebaliknya pada serangga hama yang terkena semprotan EM5, maka badannya menjadi keriput/kisut/berkerut, kemudian karena tidak mau makan akhirnya mati. Kalau serangga hama tetap makan tanaman yang disemprot EM5 berarti juga makan zat antioksidan, maka pertumbuhannya menjadi terhambat/kurang. Bahaya serangan serangga hama akut tetap terhindar.
  2. Mulailah penyemprotan EM5 dimulai sejak perkecambahan tanaman sebelum hama menyerang. Namun perlu diperhatikan, biasanya tanaman tertentu tidak tahan daunnya disemprot dengan campuran yang mengandung alkohol. Daun muda biasanya akan terbakar dan pertumbuhan menjadi kurang baik, terutama bagi tanaman semusim. Tandatandanya ada bintik terbakar pada daun.
  3. Pembuatan EM5 dapat dicampur dengan bahan rempah-rempah (jahe, sirih, pinang, kunyit, kencur, sereh, dan sebagainya) yang diekstrak dahulu agar memberi aroma khusus. Menurut pengalaman Sdr. G.J. Umpel (KTNA) dari Manado yang disampaikan pada Seminar Nasional Pertanian Organik April 1997, bahwa EM5 yang dicampur dengan ekstrak rempah-rempah menjadi lebih efektif.Penambahan ekstrak bahan organik yang mengandung obat-obatan seperti bawang putih, merica, lidah buaya, buah muda hasil penjarangan dan rumput-rumput muda tertentu sangat dianjurkan. Pencampuran EM5 dengan rempah rempah jenis tertentu dengan tujuan untuk memberikan aroma khusus yang tidak disukai serangga. Rempah-rempah dan jenis tanaman obat juga mengandung antioksidan.
  4. Penyemprotan tanaman dengan EM5 sebaiknya dilakukan secara teratur, misalnya setiap minggu sekali, pada sore hari atau setelah hujan lebat. Akan tetapi jika tanaman kita telah diserang hama sebaiknya penyemprotan dilakukan setiap hari.
  5. Penggunaan EM5 dengan dosisi yang berlebihan tidak menimbulkan efek residu seperti pestisida dan herbisida. Bahkan sebaliknya semakin banyak Bakteri EM5 yang kerja lembur akan meningkatkan timbulnya zat antioksidan yang berarti semakin memperkuat daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit tanaman. Dengan demikian penggunaan obat-obatan bagi tanaman berkurang dan justru malah tidak diperlukan lagi, jadi jelas lebih efisien.


Kandungan Microorganisme dalam EM
Effective microorganisme mengandung beberapa jenis mikroorganisme, yaitu:
  1. Bakteri Fotosintetik
    Bakteri fotosintetik adalah mikroorganisme yang mandiri. Bakteri ini membentuk senyawa-senyawa yang bermanfaat dari sekresi akar tumbuh-tumbuhan, bahan organik dan/atau gas-gas berbahaya seperti hidrogen sulfida, dengan dibantu sinar matahari dan panas sebagai sumber energi. Zat-zat bermanfaat tersebut meliputi asam amino, asam nukleat, zat-zat bioaktif, dan gula, yang semuanya dapat mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
    Hasil-hasil metabolisme yang dihasilkan oleh bakteri ini dapat diserap langsung oleh tanaman dan juga berfungsi sebagai substrat bagi mikroorganisme lain sehingga jumlahnya terus dapat bertambah.

  2. Bakteri Asam Laktat
    Bakteri asam laktat menghasilkan asam laktat dari gula, dan karbohidrat lain yang dihasilkan oleh bakteri fotosintetik dan ragi. Bakteri asam laktat dapat menghancurkan bahan-bahan organik seperti lignin dan selulosa, serta memfermentasikannya tanpa menimbulkan senyawa-senyawa beracun yang ditimbulkan dari pembusukan bahan organik.

  3. Ragi
    Ragi dapat menghasilkan senyawa-senyawa yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dari asam amino dan gula di dalam tanah yang dikeluarkan oleh bakteri fotosintetik atau bahan organik melalui proses fermentasi. Ragi juga menghasilkan senyawa bioaktif seperti hormon dan enzim.

  4. Actinomycetes
    Actinomycetes merupakan suatu kelompok mikroorganisme yang strukturnya merupakan bentuk antara dari bakteri dan jamur. Kelompok ini menghasilkan zat-zat anti mikroba dari asam amino yang dikeluarkan oleh bakteri fotosintetik dan bahan organik. Zat-zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme ini dapat menekan pertumbuhan jamur dan bakteri yang merugikan tanaman, tetapi dapat hidup berdampingan dengan bakteri fotosintetik. Dengan demikian kedua spesies ini sama-sama dapat meningkatkan kualitas lingkungan tanah dengan meningkatkan aktivitas anti mikroba tanah.

  5. Jamur Fermentasi
    Jamur fermentasi seperti Aspergillus dan Penicillium menguraikan bahan organik secara cepat untuk menghasilkan alkohol, ester, dan zat-zat anti mikroba. Pertumbuhan jamur ini berfungsi dalam menghilangkan bau dan mencegah serbuan serangga serta ulat-ulat yang merugikan dengan cara menghilangkan penyediaan makanannya.
    Setiap jenis effective microorganisme mempunyai fungsi masing-masing dalam proses fermentasi bahan organik, namun bakteri fotosintetik adalah pelaksana kegiatan EM yang terpenting. Bakteri ini mendukung kegiatan mikroorganisme lain, di lain pihak bakteri ini memanfaatkan zat-zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme lain.

  • Effective microorganisme merupakan cairan berwarna coklat dan berbau khas, apabila muncul bau busuk menandakan bahwa mikroorganisme yang terkandung di dalamnya telah rusak atau mati.


Sumber : bestsonysetiawan.wordpress.com

Posting Komentar

Blogger